Jumat, 31 Agustus 2012

Kau,Aku dan Sepucuk Angpau Merah

Ada tujuh miliar penduduk bumi saat ini. Jika separuh saja dari mereka pernah jatuh cinta, setidaknya akan ada satu miliar lebih cerita cinta. Akan ada setidaknya 5 kali dalam setiap detik, 300 kali dalam semenit, 18.000 kali dalam setiap jam, dan nyaris setengah juta sehari-semalam, seseorang entah di belahan dunia mana, berbinar, harap-harap cemas, malu-malu untuk menyatakan. Rindu !

congratulation my REAL MADRID


Mungkin berkat do’a beberapa jam sebelum el-classico dimulai, juga permainan madrid yang benar-benar memukau, mereka memang pantas menang,  pantas menjadi juara. Terima kasih ya Allah engkau memang maha mendengar hihhihik.

Well, setelah kalah di leg pertama oleh rival abadinya ‘Barcelona’ di leg kedua ini yang berlangsung di kandang real madrid sendiri santiago barnabeu (i’ll be there soon) madrid menuai 2 gol di menit-menit pertama oleh Gonzalo Higuain dan Christiano Ronaldo, tentu saja kedua gol yang diperoleh di awal pertandingan mampu memberikan tingkat kepercayadiriaan tiap pemain semakin melambung tinggi, hingga beberapa kali peluang yang diciptakan oleh Higuain di menit-menit berikutnya namun masih bisa di halau oleh valdes, juga beberapa tendangan bola dari Ronaldo dan Di maria yang masih melebar. Ppffttt.

Setelah barca kehilangan salah satu pemain yang mendapatkan kartu merah ‘Andriano’. Barca justru memperkecil ketertinggalan lewat gol dari tendangan bebas yang diciptakan oleh messi (kalo yg ini sy akui, emang keren sih tendangannya messi).  Madrid 2- Barca 1.

Hasil ini membuat skor agregat 4-4 setelah madrid kalah oleh barca di leg pertama dengan skor 3-2. Namun, karena madrid menang gol tandang, lebih produktif di kandang lawan, el-clasicco malam itu jadi miliknya madrid ! yeeeeeiiiii

Kemenangan ini memberikan trofi piala kesembilan bagi madrid, setelah sebelumnya pernah menjadi juara ditahun 1988, 1989, 1990, 1993, 1997, 2001, 2003, dan 2008 (heehe tahun2 ini hasil googling, itung2 nambah pengetahuan tentang madrid). 

Congratulation my REAL MADRID :*


happiest
togetherness

Rabu, 15 Agustus 2012

Perjalanan pulang, perjalanan 3 benua

Kata pulang benar-benar selalu menjadi penting daripada pergi, selalu jauh lebih menyenangkan daripada pergi. kau tak harus terburu-buru untuk mencapai tujuan, tak ada deadline disana, tidak perlu takut untuk terlambat. cukup membiarkan dirimu duduk sembari menanti rumah, menanti kamar, menanti kasur. ha ha ha 

Perjalanan pulang ke rumah, perjalanan yang melintasi 3 benua itu selalu kulalui dengan si roda empat berwarna biru, angkutan umum yang biasanya disebut orang-orang dengan pete-pete benar-benar menjadi kawan yang paling setia dalam perjalanan pulang. nikmat sekali rasanya bisa menemukan diriku terjepit ditengah-tengah penumpang yang naik,turun,melompat dan bahkan bergelantungan dari angkutan umum, ataukah membiarkan diriku terlelap karena lelah oleh penat yang membungkus. atau terkadag membiarkan angin membawa terbang melankoli diriku, untuk sesaat berdamai dengan diri sendiri, melepaskan gundah, atau beberapa rahasia hidup. 

oh iya kenapa 3 benua ?  ini hanya analogi, untuk menggambarkan betapa jauhnya rumahku dari mana-mana. butuh waktu satu jam untuk mencapai rumah dari kampus lengkap dengan macetnya jalan, dan menunggu pete-pete yang selalu ngebet untuk memenuhi mobilnya dengan penumpang lalu kemudian jalan. Tapi tak apa, tak penah menjadi persoalan bagiku karena ini perjalanan pulang :). Benar-benar kunikmati setiap detiknya,kadang kutemui beberapa penumpang yang salah naik pete-pete, tujuan ke alauddin tapi menaiki pete-pete sudiang misalnya haa ha ha, ataukah beberapa ibu-ibu yang kadang mengajakku terlibat dalam perbincangannya iyuhh. Pernah dalam perjalanan pulang ke rumah, seorang ibu mungkin seusia ibu ku, dia menatapku lama lalu kemudian mengajakku bercerita, meminta pendapat ku tentang anak gadisnya yang katanya sudah seusiaku, seharusnya dia kuliah, ibu bapaknya menginginkannya kuliah tapi anaknya ngebet untuk minta nikah, jika bukan karena raut wajahnya yang benar-benar kebingungan dan seperti menanggung banyak beban mungkin sedari tadi tawaku sudah pecah, bertumpah ruah ditengah-tengah penumpang ini. haahaha kenapa pula dia meminta pendapatku ? lalu dengan segala teori suka-suka saya pun menjawab seadanya "yasudah bu kasi kawinmi saja, daripada....." daripada apa coba ? haahah kalimatku barusan seperti menggantung di langit-langit pete-pete. 

Tapi perjalanan pulang ini benar-benar selalu menyenangkan, dia selalu membawaku untuk bertemu dengan orang-orang baru, dengan masalah-masalah baru, dengan cerita-cerita baru lalu kemudian menjadi awal kenangan di akhir perjalanan. Terima kasih untuk kalian, supir pete-pete,kawan, saudara, juga bapak dan siapapun kalian yang selalu bersedia  mengantarku pulang tidak peduli meskipun harus mendaki gunung dan lewati lembah untuk membawaku pulang ke rumah :D. Kalian telah menjadi bagian yang paling penting sekaligus menyenangkan dari apapun pada saat itu :)